Sedikit
bercerita tentang hubungan yang cukup lama yaitu 5 tahun. Secara spontan aku
menginginkan untuk mengakhiri semua. Aku bukannya tak ingin mempertahankan apa
yang terjadi. Banyak hal yang membuat aku memilih berhenti dan menjauh.
Jika kalian bertanya, bagaimana
keputusan dia? Apakah dia setuju?. Tentu saja tidak, karena dia masih ingin
mempertahankan hubungan yang menurutnya sangat dijaga dan akan selalu
dipertahankan. Kalian bisa lihat sendiri betapa egoisnya dia. Ya salah satu hal
yang membuat ku ingin beranjak adalah keegoisannya.
Kalian sering mendengan kata posesif. Itulah yang aku rasakan, aku
dilarang untuk berteman dengan yang tidak disukai bahkan aku menjauhi sahabat
yang memang berlawanan jenis denganku. Ya karena dia, aku sudah tidak sanggup
dan lebih memilih beranjak untuk menutup semua cerita mungkin tidak sepenuhnya
buruk.
Aku bukan orang yang suka diatur,
bahkan d kekang. Kecemburuan yang berlebihan membuatku jengah dan malas. Jika aku
memang menyukai orang lain sudah dari dulu aku beranjak, tetapi ini karena aku
memang sudah menyerah dengan segala sikapnya yang sangat sangat tidak bisa ku
tolerir lagi.
Suatu hari aku dikejutkan dengan
kehadirannya di pintu rumah, mungkin jika dulu dia seperti itu aku akan sangat
bahagia menyambutnya, tapi ini aku berharap tidak melihatnya lagi. Aku ingin
pergi menjauh. Ku katakan padanya sekeras apapun dia mencoba aku tetap tidak
ingin lagi bahkan ia sampai menangis dan memohon untuk memikirkan lagi.
Mencintai bukan tentang meng-klaim aku
milikmu dan menarik kebebasanku. Mencintai adalah perihal ketika dia nyaman
bersama kita bukan hanya kita yang nyaman bersamanya, itu egois bukan cinta. Manusia
bukan pekiharaan yang bisa diatur dan dikekang terus-menerus. Untuk saat ini
saja sudah berani melarang seserius itu, bagaimana jika kita menikah? Aku tak
sanggup membanyangkan.
Pada akhirnya aku memilih berhenti, aku
pergi dan menutup semua cerita 5 tahun kita. Aku harap kamu akan bahagia dengan
orang yang mampu mengimbangi sikapmu. Tapi bukan aku, aku juga tidak berharap
untuk kembali. Aku tidak yakin kamu akan berubah, karena sejatinya sikap
posesif itu sudah mendarah daging dan akan kembali lagi ketika kamu sudah
merasa aku milikmu seutuhnya.